Maestro Media Gorup

inspiratif, Terpercaya dan Inovatif

LBH Ansor Minta Polda Lampung Ungkap Sindikat Penipuan di Media Sosial

Bandar Lampung — Tim advokasi LBH Ansor Lampung, Bily firmansyah meminta jajaran Polda Lampung mengungkap sindikat penipuan yang dilakukan melalui media sosial. Dia menduga pelaku melakukan kejahatannya secara sistematis sehingga sangat meyakinkan korban.

Dia menjelaskan, pelaku kejahatan ini memiliki sejumlah akun media sosial untuk menjebak korbannya. Tidak hanya itu, pelaku juga memiliki beberapa nomor telepon untuk meyakinkan dan menipu korbannya.

Menurutnya, kejahatan semacam ini sudah sangat marak terjadi dan banyak menyasar orang di kampung. Dengan kemampuan yang dimiliki, kejahatan semacam itu mestinya bisa dengan mudah dilacak dan ditangkap.

“Kejahatan ini dilakukan Secara sistematis, pelaku memiliki sejumlah akun media sosial hingga akun ekspedisi pengiriman, bahkan pelaku memberikan resi pengiriman aktif sehingga korban percaya dan tertipu,” ungkapnya, Sabtu, 24 Mei 2025.

Salah satu korbannya adalah Arif Rois, warga Kecamatan Ngambur, Lampung Barat. Awal mula dia ketika karena tergiur dengan postingan seseorang yang menjual sepeda motor Honda CRF dengan harga Rp16 juta di Facebook dan berkomunikasi melalui WhatsApp.

Penipu itu mengaku bernama Bayu Purba dan mengaku sebagai pemilik sepeda motor asli. Korban pun akhirnya sepakat dengan harga tersebut, meski motor berada di luar Lampung.

“Pelaku minta transfer uang dulu setelah itu baru motor dikirim menggunakan ekspedisi Id Express Indo Logistik,” kata dia.

Pembayaran juga dilakukan melalui nomor virtual account id express indo logistik melalui qris sebanyak 3 kali. Namun setelah Arif melakukan pelunasan, ada nomor lain mengaku dari pihak asuransi barang meminta korban membayar Rp4,2 juta.

Tidak sampai disitu, kemudian korban kembali ditelpon nomor berbeda mengaku pihak kurir yang akan mengirim motornya. Korban lagi-lagi dimintai uang sebanyak Rp3,8 juta. Karena sudah terlanjur melakukan transaksi, korban kembali mengirim uang yang diminta tanpa curiga.

“Kemudian ada pihak Id Express Indo Logistik yang menghubungi saya lagi meminta uang Rp3,6 juta. Baru saya sadar sedang ditipu dan tidak lagi mengirim uang,” tutupnya.

(IcongPN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *